Batam Dengan Segala Keunikannya…

Batam, sebuah pulau yang terletak di gugusan Kepulauan Riau dan berada di jalur strategis di Selat Malaka. Secara geografis, Batam terletak sangat dekat dengan 2 negara tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura. Memang Batam bukan pulau yang besar. Namun Batam memiliki pesona tersendiri sebagai sebuah pulau kecil.

Ada berbagai kekhasan yang membuat Batam bersinar. Bukan hanya karena keeksotisan panoramanya, juga karena gemerlapnya yang mampu berdenyut 24 jam tanpa henti.

Kini Batam telah menjadi sebuah kota yang gemerlap. Banyak yang menyebut Batam sebagai kota metropolitan, yaitu kota yang memiliki mobilitas kehidupan yang cukup tinggi. Disamping padatnya jumlah penduduk, kehidupan di sini juga tak pernah berhenti berputar baik siang mau pun malam.

Selain itu, Batam juga merupakan pusat industri di Indonesia karena letaknya yang strategis. Berpuluh-puluh pabrik dibangun di sini. Ribuan pekerja didatangkan untuk menjalankan kehidupan industri yang telah diciptakan. Hal ini membuat Batam tidak memiliki kesempatan untuk “beristirahat” dari perkembangannya. Terus dan terus berkembang seakan-akan telah menjadi tugas wajib bagi Batam di masa sekarang ini.

Memang perkembangan Batam saat ini bisa diamati dengan sangat mudah. Berbagai fasilitas dan sarana dibangun untuk mengimbangi kecepatan perkembangan kota kecil ini yang makin hari makin sukar untuk diprediksi.

Perkembangan fasilitas umum yang ada di Batam adalah pembangunan pusat-pusat perbelanjaan, seperti mall, yang berlangsung tanpa henti. Sudah banyak mall di Batam ini, tapi masih saja mall-mall baru dibangun dan selalu menyaingi mall-mall yang sudah ada sebelumnya.

Mall menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke Batam. Karena harga barang-barang di mall-mall Batam memang tergolong murah dengan barang yang kebanyakan kualitas ekspor. Maklum saja, kebanyakan barangnya “lungsuran” dari Singapura. Jadi tidak heran jika di sini banyak ditemukan barang-barang bermerk yang bukan barang lokal.

Selain itu juga, perkembangan Batam yang lain ada di sektor wisata alam. Wisata alam yang saat ini tengah menjamur adalah wisata pantai. Karena Batam adalah sebuah pulau kecil dengan garis pesisir pantai yang cukup panjang, membuat pulau ini memiliki banyak pantai. Tak sulit untuk menemukan pantai. Karena hampir di semua sudut Batam memiliki pantai yang amat sering dikunjungi. Yang membuat menarik, seluruh pantai-pantai yang ada di Batam memiliki pesona keindahan yang amat menantang minat untuk mengunjunginya.

Bukan hanya mall dan pantai yang bisa menarik minat kita terhadap Batam. Di sepanjang perjalanan dari dan ke mana pun, kita akan disuguhi pemandangan yang amat berwarna. Karena Batam memiliki pemandangan ruko-ruko yang memiliki gradasi warna yang mencolok mata namun tetap indah untuk dipandang setiap sudut jalannya. Banyaknya ruko yang “bertaburan” di tiap ruas jalan, baik jalan protokol mau pun jalan raya biasa, membuat kota kecil ini juga dijuluki sebagai “Kota Ruko”.

Jika kita telah berlelah-lelah mengitari pulau yang menarik ini, kita bisa melepas penat dan mengisi perut di banyak restoran yang banyak sekali bertebaran di berbagai sudut kota. Tinggal pilih, mulai dari restoran kelas satu di hotel atau gedung mewah, restoran cepat saji di mall-mall, hingga restoran kelas jalanan alias warteg yang berderet di sepanjang jalan, bahakan ada juga restoran yang terletak alam terbuka yang berada di ketinggian sehingga kita bisa menikmati santapan sambil melihat pemandangan Batam ari ketinggian. Di restoran-restoran itu, berbagai macam menu disajikan, mulai dari yang lokal, hingga mancanegara. Semua tersedia untuk semua orang, semua kalangan, tergantung di level mana kita sanggup merogoh saku.

Tidak akan kecewa jika kita berkunjung ke Batam. Karena semua fasilitas yang kita butuhkan tersedia di sini. Memang amat pantas jika Batam juga digelari “Kota Serba ada”. Tak kurang satu apa pun yang kita butuhkan. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ada mall, pantai, pemandangan yang menarik, dan restoran-restoran. Tak kurang juga berbagai jenis penginapan ditawarkan di sini. Juga saran transportasi yang selalu siap siaga 24 jam. Tidak akan membingungkan, bahkan bagi pengunjung yang baru pertama kali menginjak Batam sekali pun.

Mungkin jika kita hanya melihat Batam saat ini, kita akan berpikir bahwa Batam memang pulau yang “wah” dengan segala fasilitasnya. Serba ada, serba cepat, dan serba dinamis. Namun, kita memandang Batam di masa lalu, kita mungkin akan terperangah karena saat itu semua fasilitas yang “wah” itu sama sekali tidak ada.

Menurut cerita orang-orang tua yang sudah lama di Batam, ketika baru dibuka sekitar tahun ‘70an, Batam itu tidak ada apa-apanya. Jalan raya pun dulu tidak ada. Yang ada cuma jalan yang dilapisi dengan tanah merah. Di sepanjang jalan tidak ada pemandangan apa-apa kecuali hutan yang masih berwarna hijau. Jadi, jangankan ruko yang berwarna-warni, rumah penduduk saja masih belum ada.

Selain itu juga, jangan bayangkan kita bisa menemukan restoran dengan mudah. Mencari pasar saja sulitnya bukan main. Kalau pun ada, tidak setiap hari. Kadang untuk belanja saja harus menimbun persediaan untuk jangka waktu yang cukup lama. Jika tidak, bisa-bisa kita harus puasa karena kehabisan persediaan bahan makanan.

Untuk membeli pakaian pun bukannya seperti sekarang ini yang tinggal pergi ke mall dan pilih baju di sana. Terkadang orang Batam dulu, harus pergi ke kota lain untuk membeli pakaian atau bahkan pergi ke Singapura. Jadi, untung membeli beberapa potong pakaian, kita harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.

Sekitar tahun ’80 hingga ‘90an, barulah Batam mulai berkembang. Beberapa fasilitas umum sudah mulai dibangun walau pun masih cukup sederhana. Tapi setidaknya, masyarakat Batam susah tidak perlu lagi kesusahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di atas tahun-tahun itu, Batam juga masih terus berkembang. Hanya saja, perkembangannya tidak secepat dan sedinamis ini. Jika kita melihat dalam jangka waktu sebulan, mungkin perubahannya tidak kelihatan. Tapi, jika sekarang kita melihat perubahan Batam dalam jangka waktu satu bulan, akan terlihat perubahannya sangat mencolok. Ada saja yang selalu berubah.

Jadi, yang perlu kita lakukan adalh mensyukuri semuanya. Karena kita telah diberikan kenyamanan untuk tinggal di kota kecil yang indah, serba ada, serba cepat, dan serba dinamis ini. Tapi, walau pun semua kehidupan berdenyut dengan cepat, kita juga tetap harus menjaga budaya keramahan kita sebagai orang Melayu. Memang tidak semuanya orang Melayu. Tapi di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, bukan? Tidak masalah jika kita harus mengikuti adat orang Melayu.

Juga kita tidak boleh bersikap individualis layaknya orang-orang yang tinggal di metropolitan. Tetap bersilahturahmi dengan sesama kita, terutama yang tinggal selingkungan dan kepada para pendatang. Kita harus saling sapa dan berbagi keramahtamahan.

Sekarang adalah Visit Batam 2010. Di mana segala keunikan Batam akan disuguhkan kepada para pelancong yang datang ke Batam.  Baik dari dalam mau pun luar negeri. Maka dari itu, kita harus tetap menjaga keindahan dan keeksotisan pesona Batam agar para pendatang itu tidak kecewa berkunjung ke Batam dan akan kembali berkunjung ke sini.

Dengan berbagai keunikan yang dimiliki Pulau Batam, BPK menemukan keunikan lain dalam penggunaan Anggaran diantaranya :

Penelaahan Atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan

Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan Catatan Pemeriksaan yang Mempengaruhi Kewajaran Laporan Keuangan

1. Biaya Pemungutan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) PLN Tahun 2005 Yang Dipotong Langsung Oleh PT PLN Batam Sebesar Rp579.412.413,00 Tidak Dibukukan Oleh Pemerintah Kota Batam.

2. Terdapat Pemberian Beasiswa Bagi Siswa Tidak Mampu, Beasiswa Hinterland Serta Beasiswa Bakat Dan Prestasi Belum Disertai Bukti Pendukung Yang Lengkap Sebesar Rp1.028.299.500,00.

3. Terdapat Pengeluaran Pada Biaya Penunjang Kegiatan Pimpinan DPRD Yang Digunakan Sebagai Bantuan Sebesar Rp253.095.000,00.

Catatan Pemeriksaan yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran Laporan Keuangan

1. Dinas Perhubungan Tidak Menetapkan Jumlah Setoran dan Jangka Waktu Penyetoran Retribusi Parkir kepada Pihak Ketiga yang Mengelola Retribusi Parkir.

2. Penerimaan Hasil Penjualan Tiket Kapal Perintis Tahun 2005 pada Dinas Perhubungan Tidak Sebanding dengan Biaya Operasional dan Pemeliharaannya Sehingga Harus Disubsidi

Sebesar Rp946.347.400,00.

3. Terdapat Dana Menganggur (Idle) Kas Daerah pada Rekening Giro PT Bank Riau yang Belum Dimanfaatkan dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

4. Terdapat Pembayaran Biaya Bantuan Kesejahteraan Pegawai yang Tidak Dipungut Pajak Penghasilan Pasal 21 Sebesar Rp711.570.860,70.

5. Terdapat Pemberian Uang Insentif/Perangsang PAD Dan PBB Tahun 2005 Sebesar  Rp1.290.600.000,00 Yang Tidak Sesuai Ketentuan.

6. Pembayaran Biaya Operasional Pemungutan Pendapatan Daerah untuk Tim Optimalisasi Penerimaan PKB dan BBNKB Kota Batam Tahun Anggaran 2005 Sebesar Rp600.216.000,00 Memboroskan Keuangan Daerah. (tarung)

Post a Comment

Your email is never published nor shared. Required fields are marked *

Free Web Hosting